Redis

  • Review Redis Full-Page Cache

    Redis adalah key-value database yang dapat digunakan sebagai Page Cache dengan bantuan plugin nginx helper, Dengan metode in-memory data store kecepatan load WordPress kamu dapat meningkat secara signifikan.

    Pengaturan Redis Page Cache

    1. Login ke web wordpress sebagai Admin user.

    2. Pergi ke halaman plugin → dan pilih “Add New Plugin“.

    3. Cari “Nginx Helper” lalu tekan install.

    4. Lalu pergi ke halaman plugin nginx helper dan setting sama seperti gambar dibawah ini →

    • Enable Purge option.
    • Caching method: pilih Redis cache.
    • Hostname: sesuaikan dengan localhost / external redis server nya.
    • Port: isi dengan port redis disini 6379.
    • Prefix: isi nginx-cache / page-cache.

    Untuk bagian “Purging Conditions” kamu bisa ikuti pengaturan sesuai milik saya.

    Pada bagian debug options kamu cukup centang “enable Nginx Timestamp in HTML” ini berguna agar kamu bisa melihat kinerja redis nya.

    Jika sudah hasilnya kan seperti ini →

    
    <!--Cached using Nginx-Helper on 2025-02-21 16:26:06. It took 4 queries executed in 0.054 seconds.-->
    <!--Visit http://wordpress.org/extend/plugins/nginx-helper/faq/ for more details-->

    ✨ FYi, Kamu juga bisa menggunakan Redis sebagai object cache pada cms WordPress.

  • Review Redis Object Cache

    Karena fungsinya in-memory, maka Redis dapat digunakan sebagai backend cache dan object cache guna mempercepat kinerja WordPress.

    Misalnya, CMS WordPress yang populer dapat menggunakan https://wordpress.org/plugins/redis-cache/ untuk mempercepat rendering halaman.

    Apa itu Redis Object Cache?

    Redis object cache adalah plugin yang wajib digunakan jika kamu ingin menggunakan redis sebagai object cache di cms WordPress.

    Overview Redis Object Cache

    ✅ Kelebihan

    • Mampu meningkatkan loading web kamu 3x lebih cepat.
    • Database tetap stabil saat terjadi lonjakan Traffic.
    • Proses pengambilan data ke database berkurang.

    ❌ Kekurangan

    • Jarang tersedia di Cpanel jika kamu pengguna Shared Hosting.
    • Pengaturan membutuhkan ketelitian.

    Kesimpulan

    Jika kamu pengguna cms WordPress, saya sangat mewajibkan penggunaan Redis atau Memcached sebagai object cache. Hal ini dapat meringankan kinerja database dan server agar proses loading web kamu tetap cepat.

  • Cara Aktifkan Redis Cache Di Cpanel Hosting

    Di cpanel kamu ada fitur Redis? segera gunakan sekarang juga sebagai persistent object cache, manfaat nya banyak banget loh.

    Apa itu Persistent Object Cache?

    Persistent Object cache mampu membuat basis data MySQL web kamu lebih efisien, menghasilkan waktu muat yang sangat cepat karena WordPress dapat mengambil konten dan settingan wp kurang dari 30ms ( milisecond ).


    1. Aktifkan Redis Di Cpanel

    Aktifkan Redis melalui Cpanel semudah tekan tombol start/stop saja, Kamu bakal langsung punya alamat Private Redis tipe (unix) socket.

    2. Siapkan Aturan Redis Untuk wp-config.php

    Kamu bisa tambahkan aturan berikut pada file wp-config.php (Ubah path redis.sock sesuai milik kamu).

    define( 'WP_REDIS_SCHEME', 'unix' );
    define( 'WP_REDIS_PATH', '/home/tmp/redis.sock' );
    define( 'WP_REDIS_DATABASE', '0');

    *saya disini melakukan set ke 0 untuk nilai database nya, jika web kamu lebih dari satu bisa di sesuaikan nilai nya ( 0,1,2,3,4,5 ).

    3. Aktifkan PHP extension untuk Redis

    Letak nya di Cpanel SoftwareSelect PHP versionExtensions.

    4. Lanjut Setting di Litespeed Cache plugin

    Pada aspek ini kamu wajib ikuti saran saya, agar tidak terjadi error.

    • Object CacheAktif no debat.
    • Metode → pilih Redis.
    • Host → isi dengan alamat unix socket redis kamu.
    • Port → isi angka 0 karena ini pake unix bukan TCP.
    • Waktu object cache → ideal nya 360 detik setara ( 6 menit ).
    • Username → kosong.
    • Password → kosong.
    • ID basis data Redis → sesuai nilai di wp-config ( angka 0 ).
    • Persistent connection → Aktif.
    • Cache wp-admin → wajib Disable agar tidak bentrok dengan fungsi Transien.
    • Save Transien → Simpan transien dalam basis data jika Cache WP-Admin disable.

    Setelah proses panjang ini, jangan lupa tekan “Save” dan selamat kamu sudah menggunakan fungsi Object Cache.